Adhi Karya Ikut Bangun IKN
CNBKEPRI, Batam – Pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) melibatkan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya. Salah satunya PT Adhi Karya. Perusahaan plat merah tersebut memegang empat kontrak pembangunan infrastruktur.
Keempat kontrak tersebut yakni pembangunan 22 Tower untuk Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Pelindung Fender Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau, dan terbaru, ialah Rumah Tapak Kedinasan di IKN.
Demikian disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Kepri, Drs H Nyat Kadir di sela-sela sosialisasi ‘BUMN Karya Berkontribusi dalam Pembangunan IKN’ di Sahid Hotel, Senin (31/1/2023). Sosialisasi dihadiri 150 peserta dari unsur RT/RW/ tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya.
Ketua Kapoksi (Kelompok Komisi VI) Fraksi NasDem mengatakan pada proses pelaksanaan pengerjaan, lingkup pekerjaan Adhi Karya meliputi, perencanaan dan perancangan, pekerjaan konstruksi dan infrastruktur kawasan, seperti rumah tapak, penataan kawasan untuk fasilitas umum dan sosial, serta prasarana dan sarana kawasan.
Dengan pembangunan tersebut diharapkan mantan Walikota Batam bahwa perusahaan plat merah ini dapat juga memberikan manfaat bagi pemerintah, negara dan masyarakat. Manfaatnya melalui penambahan lapangan kerja, peningkatan pajak dan dividen. Begitu juga dampak lain yang dapat dirasakan adalah konektivitas wilayah dengan membangun jalan tol seksi 3A segmen Karangjoang-KTT Kariangau. Pembangunan tol tersebut tentu mempercepat konektivitas wilayah dan distribusi barang yang semakin lebih mudah dan cepat.
” Kita berharap Adhi Karya dapat meningkatkan kinerjanya sehingga bisa memberikan manfaat lebih besar bagi negara dan masyarakat. Kontribusi BUMN antara lain sumbangan terhadap produk domestic bruto (PDB) maupun produk domestic regional bruto (PDRB), Penambahan Lapangan Kerja, Peningkatan Pajak dan Dividen,” harap Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam tersebut.
Kata Nyat Kadir, pembangunan jalan tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau oleh Adhi Karya juga bisa
mempercepat konektivitas wilayah dan distribusi barang yang semakin lebih mudah dan cepat. Juga dapat menghasilkan multiplier effect salah satunya, penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan.
Selain proyek ruas jalan tol, Adhi Karya juga mengerjakan Hunian Pekerja Konstruksi di IKN, Pembangunan ini menggunakan Teknologi Modular yang merupakan karya anak bangsa, Konstruksi Rumah Susun dengan menerapkan teknologi fabrikasi hunian modular dapar membuat proyek hunian untuk pekerja konstruksi lebih cepat dibangun serta layak huni.
Direncanakan rusun tersebut terdiri dari 22 tower, memiliki 4 lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja atau minimal 15.600 tenaga kerja. Fasilitas yang disediakan nantinya mencakup meubelair, unit kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah, dan building management. BUMN Konstruksi yang berdiri sejak 1960 itu merupakan hasil
nasionalisasi perusahaan Belanda yang sudah banyak mewarnai Indonesia melalui pembangunan gedung-gedung dan konstruksi bersejarah di tanah air. Sejumlah karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan antara lain Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas),
Jembatan Barito, dan Jembatan Suramadu.
Perusahaan pelat merah yang mengusung tagline Beyond Construction itu bergerak di empat lini bisnis utama yaitu Engineering & Konstruksi, Properti & Hospitaliti, Manufaktur, Investasi dan Konsesi. Adhi Karya juga berkecimpung dalam pengadaan barang dan jasa hotel, fasilitas kereta api, serta EPC (Engineering, Procurement, dan Construction). (*)