Keluhan Petani Rempang – Galang, HKTI Batam Layangkan Surat Terbuka Untuk Menteri Investasi
CNBKEPRI, Batam – Merasa diabaikan pemerintah, para Petani Kota Batam khususnya di wilayah Rempang Galang yang terancam tergusur dikarenakan akan dikembangkan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City oleh PT Makmur Elok Graha (MEG).
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI Kota Batam ) melayangkan surat terbuka untuk Menteri Bahlil Lahadalia, Selasa (19/9/2023). Sebelumnya, pengurus HKTI Batam menyatakan siap untuk dialog dengan pihak investor dan pemerintah, terkait nasib warga pendatang yang berusaha di Rempang.
Berikut isi Surat Terbuka :
SURAT TERBUKA BUAT MENTERI INVESTASI / KEPALA BKPM BAPAK BAHLIL LAHADALIA
Dengan Hormat,
Pak Menteri…
Trm ksh sdh mau turun menjumpai saudara2 kami di kampung tua Rempang. Terlepas apa pun hasilnya, kami hargai sbg bentuk itikad baik Bapak untuk menjalin silaturahmi, antara pemimpin dgn rakyatnya.
Menjunjung marwah adat warga Melayu, di Kampung Tua.
Namun pak Bahlil…
di Rempang ini…selain ada warga tempatan yg menempati kampung2 tua…
Juga ada kami para petani dan pelaku usaha pertanian yg jg sdh ber tahun2 bahkan ada yg sdh lbh dari 20 tahun berkegiatan usaha di sini pak.
Kami, pelaku usaha perkebunan, peternakan & perikanan air tawar, rakyatnya pak Jokowi pak. Kami rasa, kami pantas mendapatkan perhatian & perlindungan negara jg. Karena, pembangunan dan investasi yg diupayakan itu, pd hakikatnya bertujuan untuk mensejahterakan rakyat, bkn sebaliknya.
Jgn ada korban pak, tolong pak… Kami yakin dgn kepiawaian pak Jokowi & Bapak, investasi itu akan terbangun di Batam dgn sambutan senyum kebahagiaan masyarakat Batam, termasuk kami.
Buatlah pak, investasi itu hadir tanpa mematikan kami. Buatlah pak, investor raksasa itu tumbuh bergandengan mesra dgn kami para petani dan nvestor lokal, yg bertahun2 telah berkontribusi memenuhi kebutuhan pangan warga Batam, dan turut menjaga stabilitas inflasi di kota yg kami cintai ini.
Pak Menteri…
Kami sdh dtg memjumpai orang tua kami, Walikota Batam. Tp beliau angkat tangan, beliau sampaikan bahwa beliau tak mampu menolong kami. Bahkan untuk sekedar berusaha memperjuangkan nasib ini ke pemerintah pusat. Tdk ada kompensasi dalam bentuk apapun buat kami, itu yg belia sampaikan.
Karenanya…hari ini kami mengetuk pintu hati pak Menteri. Bapak berlatar belakang pengusaha, Bapak dulu juga seorang aktifis. Kami yakin Bapak lbh peka terhadap jeritan2 hati pelaku usaha yg “teraniyaya”
Salam Kami, para Petani/ Pelaku Usaha Pertanian Rempang
Tertanda,
Pengurus DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam