Mengenal Lebih Jauh Istilah Gitar Akustik di Warkop UP TO YOU Batam Center
CNBKEPRI.COM – Diskusi kecil sejumlah seniman musik di warkop UP TO YOU mengenal lebih jauh istilah gitar Akustik.
Salah seorang seniman Morang menceritakan perjalanan gitar akustik dikenal saat ini banyak terpengaruh dari kreativitas musisi dari ganjalan ganjalan menghasilkan bunyian yang diinginkan.
Menurutnya, masih jadi perdebatan para ahli sejarah musik tentang asal usul gitar akustik atau yang sering diplesetkan menjadi gitar kopong. Orisinalitasnya juga masih menjadi bahan diskusi.
Ada yang menyebut gitar ini merupakan turunan dari berbagai ragam instrumen kuno seperti theorbo, lute, tamburi India, p’i-p’a dari Cina, biwa dari Jepang atau pandore dari Italia. Bahkan ada yang menyebut sebagai instrumen dewa-dewa dari mitologi Yunani, karena dipakai oleh Apolo untuk menandingi suling milik Marsyas.
Sedangkan menurut Acong, istilah akustik sangat dekat dengan kehidupan kita, khususnya yang bekecimpung di bidang musik. Istilah ini banyak sekali digunakan untuk menyebutkan jenis sebuah intrumen musik, misalnya ‘gitar akustik’ dan penggunaan lainnya adalah sebagai sebuah formasi ensambel (band) tertentu.
Dalam penggunaan istilah sehari-hari sering disebutkan istilah ’gitar akustik’, ini berarti gitar dengan sumber suara dari alat tersebut resonansinya berasal dari alat itu sendiri. Gitar akustik sering juga disebut dengan ‘gitar bolong’ dalam bahasa sehari-hari.
Terlepas dari penggunaan istilah-sitilah tersebut, tidak banyak orang mengetahui bahwa sebenarnya akustik memiliki pengertian yang jauh berbeda dan mermakna lebih dari satu; tergantung situasinya.
Publik seolah membangun sendiri pengertian akustik dengan sesukanya. Sehingga, ketika dikembalikan pada makna asalnya istilah akustik terasa begitu asing dan kompleks.
Padahal, jika dikembalikan kepada salah satu pengertian akustik; alat musik yang sumber bunyinya tanpa bantuan listrik, maka alat musik drum, gitar akustik, dan kajon sekalipun sebenarnya tidak lagi disebut sebagai akustik ‘murni’, tetapi sudah dibantu oleh amplifikasi. Amplifikasi adalah penggunaan unit elektronik untuk membantu memperkuat suara agar terdengar oleh pendengar/penikmat/penonton (Audience).
Lain halnya menurut Riyan Hidayatullah, Akustik adalah salah satu cabang fisika yang mempelajari suara, getaran dan sifat-sifatnya serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari (Sumoro, 2008:2). Dalam kamus musik Pono Banoe (2003: 18) dijelaskan bahwa: 1) akustik merupakan ilmu pengetahuan tentang suara (bunyi) berkenaan dengan keindahan dan kesempurnaan pendengaran dalam suatu ruangan; 2) akustik juga dengan suara asli tanpa bantuan penguat bunyi, seperti: amplifier, microphone dan semacamnya.
Penggunaan Istilah akustik
Dari beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa istilah akustik sangat kontekstual atau berhubungan dan tergantung pada situasi tertentu. Akustik dapat berarti suatu ‘ilmu’, dapat juga berupa ‘keadaan ruang’; menjelaskan instrumen atau alat musik yang sumbernya dari alat itu sendiri.
Sementara itu, penyebutan istilah akustik tidak hanya diperuntukkan untuk gitar saja, selama alat musik tersebut memiliki sumber bunyi sendiri tanpa bantuan ‘kelistrikan’ (electricity), maka dapat masuk kategori alat musik akustik,misalnya drum, bas akustik, kontra-bas, violin, cello, dan lain-lain.
Akustik juga sering digunakan dalam dunia musik praktis sebagai salah satu sajian musik dengan formasi ‘sederhana’. Biasanya, anak-anak band mengenal istilah ini dengan ‘akustikan’.
Pada keadaan tertentu formasi band yang normalnya menggunakan drum, gitar electric, bas electric, dan keyboard berubah dengan formasi lain, seperti gitar akustik, bas electric dan kajon (kahon; kayon), formasi ini sering disebut dengan formasik ‘akustik’. Berangkat dari salah satu sifat bahasa, yakni ‘mana suka’ (sesukanya), istilah akustik yang banyak digunakan oleh kalangan musisi-musisi (otodidak) untuk menyebutkan sebuah formasi dalam band.
Akustikan’ dan Amplifikasi
Sedangkan menurut Ipan Firdaus salah satu musisi, di kalangan non-musisi (orang awam), istilah akustik semakin ‘liar’ digunakan untuk penyebutan formasi dengan personil yang ‘sedikit’dan alat musik yang cukup dominan yang tak jarang ‘ciri’formasi (akustik) tersebut dikaitkan dengan alat musik tertentu, misalnya kajon. Formasi akustik atau ‘akustikan’ dipahami sebagai sebuah formasi yang ‘soft’, tidak membawakan lagu-lagu ‘keras’, ‘up-beat’, dan semacamnya.
Ada sesuatu tentang solo gitar yang dapat membuat lagu biasa menjadi sebuah fenomena dan bahkan non-musisi biasanya akan memiliki gitaris favorit, baik itu Stevie Ray Vaughan, Eric Clapton, atau Jimi Hendrix,.
Musik adalah bagian penting dari ekspresi budaya kita dan mungkin tidak ada alat musik yang membentuk perkembangan musik melalui sejarah modern seperti halnya gitar. Lalu bagaimana sejarah gitar itu sendiri? Mengapa instrumen yang satu ini menjadi simbol ikon genre musik Abad ke-20 seperti blues, jazz dan tidak ketinggalan rock and roll?.
Meskipun banyak yang tidak jelas mengunggkapkan bagaimana awal mula gitar, tapi yang jelas alat musik petik ini telah menjadi bagian dari kehidupan manusia selama ribuan tahun.
Abad Pertengahan Spanyol merupakan tempat sejarah gitar mulai terbentuk, tetapi baru pada abad ke-20 gitar itu benar-benar menjadi instrumennya sendiri. Itu adalah elemen kunci dalam pengembangan rock and roll — terutama dengan munculnya gitar listrik — dan berkontribusi pada penciptaan hampir setiap genre musik modern lainnya.
Sejarah Awal Mula Gitar
Gambar instrumen bersenar muncul dalam ukiran yang berusia lebih dari 3.000 tahun, berasal dari Kerajaan Mesopotamia dan Babel. Kata modern ‘gitar’ mungkin berasal dari kata Yunani kuno κιθάρα (kithara) dan tanpa diragukan, alat musik petik ada sebelum sejarah yang direkam. Kebanyakan ahli sepakat, dua instrumen yang memainkan peran terbesar dalam sejarah gitar adalah kecapi Eropa dan instrumen Arab yang disebut Oud.
Terdapat tiga jenis utama gitar akustik modern: gitar klasik (nylon-string gitar), gitar akustik string baja, dan gitar archtop. Nada dari sebuah Guitar/ Gitar akustik dihasilkan oleh getaran senar, yang diperkuat oleh tubuh gitar, berkerja sebagai ruang yang beresonansi. Gitar klasik sering dimainkan sebagai alat solo dengan menggunakan teknik fingerpicking komprehensif.
Sedangkan Gitar listrik, yang diperkenalkan pada tahun 1930-an, bergantung pada sebuah amplifier yang secara elektronik dapat memanipulasi nada. Sebelumnya gitar diperkuat dengan cara kerja tubuh berongga pada gitar, tetapi benda padat ditemukan lebih cocok. gitar listrik memiliki pengaruh besar melanjutkan budaya popularitas. Guitars diakui sebagai alat utama dalam genre seperti blues, bluegrass country, flamenco, jazz, Jota, mariachi, reggae, soul rock dan banyak dalam bentuk aliran pop. (*)