Nyat Kadir Gelar Sosialisasi Holding BUMN
CNBKEPRI, Batam – Masyarakat diharapkan dapat mengambil manfaat dari pembentukan Holding BUMN yang beranggotakan tiga BUMN yakni BRI (sebagai induk/holding), Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam akses layanan pembiayaan atau permodalan untuk pelaku usaha kecil.
Demikian disampaikan anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem Dapil Kepri, Drs H Nyat Kadir di sela-sela Sosialisasi Holding BUMN sebagai Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Masa Depan bersama 160 pelaku UMKM dari lima kecamatan yakni Nongsa, Sagulung, Batuaji, Seiebduk dan Bengkong secara virtual dari Jakarta. Kegiatan ini di laksanakan di Golden Prawn, Bengkong, Batam, Rabu (26/10/2022).
Sosialisasi atas inisiasi Ketua Kelompok Komisi VI (Kapoksi) Fraksi Partai NasDem itu menghadirkan dua narasumber yakni BRI dan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Dinas Koperasi dan UKM Kota Batam.
Dihadapan peserta, Nyat Kadir mengatakan sosialisasi ini sangat penting agar masyarakat mengetahui dan menafaatkan layanan pembiayaan di sektor UMKM atau bagaimana mendapatkan pinjaman dana yang lebih murah.
”Masyarakat perlu memahami dan memanfaatkan pembiayaan sektor UMKM yang telah disediakan. Pemerintah telah memberikan berbagai program insentif pada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai sektor,” ujar mantan Walikota Batam.
Holding UMi lanjut Nyat Kadir, dibentuk dengan tujuan untuk memberikan layanan pembiayaan yang lebih luas kepada masyarakat, khususnya kepada pelaku usaha mikro. Contoh, jika ibu-ibu perlu dukungan modal, kalau tidak punya jaminan, itu bisa ke PNM Mekar. Selain itu BRI juga sudah membuat berbagai produk untuk dukungan keuangan pada UMKM, seperti KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan lainnya.
“Kita memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM bahwa meminjam uang untuk usaha, hari ini sudah sangat mudah, ada KUR dengan bunga terjangkau untuk UMKM, jadi harus dimanfaatkan dengan baik. Sebab pelaku UMKM adalah kontributor terbesar bagi pemulihan ekonomi Indonesia,” ungkapnya.
Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) itu menilai , holding ultra mikro BUMN sangat efektif membantu perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah. Sebab keberadaan holding tersebut kini menjadi lembaga pemberdayaan ultra mikro terbesar yang memiliki sistem keuangan yang kuat dan lengkap.
“Jadi langkah pemerintah merancang holding ini pada September 2021 sangat tepat. Saya katakan ini visioner. Program pembiayaan yang menjangkau kelompok ekonomi kelas bawah. Mereka butuh akses modal yang gampang,tidak memberatkan,” katanya.
Sementara itu, Ruth Bunga, BRI Regional Oficc Pekanbaru mengatakan pencapaian Holding Hingga akhir Agustus 2022 tercatat jumlah nasabah yang telah diintegrasikan mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp183,9 triliun.
Disamping itu, BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah KUR Mikro ke Komersial di tahun 2021 dan di tahun 2022 diprediksikan nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta nasabah.
Dia mengatakan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi.
“Target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum. Penabung baru UMi mencapai 6,85 juta, adapun target awal sebanyak 3,3 juta. Nasabah PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121,” jelasnya.
Dalam prosesnya, BRI mensinergikan kinerja ketiga entitas dengan 3 tahapan, tahap pertama proses emporwering people (memperdayakan orang). Hal ini dilakukan PNM dengan menyentuh kelompok usaha kaum perempuan lewat edukasi dan pendampingan.
Tahapan kedua adalah fase integrasi, yakni melalui perkembangan usaha, kebutuhan modal dapat dilayani oleh BRI dan Pegadaian. Pelaku usaha UMi dalam tahap ini memiliki pilihan dalam memperoleh pinjaman.
Ketiga adalah upgrade, yakni proses agar skala usaha dapat terus naik, misalnya segmen UMi menjadi segmen mikro, atau mikro ke kecil dan usaha kecil jadi menengah. Dengan demikian, Holding UMi dapat terus mendorong pelaku usaha meningkatkan skala bisnisnya agar dapat lebih besar dan semakin tangguh.
Dikatakannya disamping memiliki Agen BRILink, BRI juga menjadi induk Holding Ultra Mikro (UMi) yang dibentuk untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan. Sinergi ekosistem ultra mikro antara BRI dengan Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani) adalah untuk membuka akses layanan keuangan yang lebih luas kepada masyarakat. Saat ini terdapat 45 juta potensi nasabah ultra mikro yang dapat diberdayakan.
Sekitar 15 juta di antaranya sudah dapat mengakses lembaga pembiayaan formal. Meskipun demikian, masih ada sekitar 12 juta pelaku usaha UMi yang mengakses pembiayaan informal termasuk rentenir, dan sekitar 18 juta pelaku usaha UMi lainnya belum tersentuh lembaga pembiayaan formal maupun
informal. Di sinilah segmen UMi dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI Group. (R)