QRIS Sebagai Alat Pembayaran Digital di Pulau Penyengat Dilaunching
CNBKEPRI, Tanjungpinang – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melaunching QR Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Riau Kepri sebagai alat pembayaran digital di pulau Penyengat, di Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, kota Tanjungpinang, Kepri, Sabtu (9/4/2022).
Launching ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan prasasti Digitalisasi Pulau Penyengat yang dilakukan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan Direktur Utama Bank Riau Kepri, Andi Buchari.
Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Endang Abdullah yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan, perkembangan teknologi saat ini telah merubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih digitalisasi.
Pola kehidupan bermasyarakat yang semakin cepat, mudah, dan efisien menjadikan pemerintah dan BUMD harus mampu menghadirkan jawaban atas kebutuhan masyarakat.
“Semoga, melalui Qris ini akan memberikan kemudahan masyarakat pulau Penyengat dalam transaksi non-tunai,” ujarnya.
Pemko Tanjungpinang, tambah Endang, akan terus mendukung pelayanan baru yang ditawarkan Bank Riau Kepri dalam pembayaran dengan Qris.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengucapkan terima kasih kepada Bank Riau Kepri yang telah perhatian dalam mewujudkan digitalisasi di pulau Penyengat.
“Atas nama pemprov Kepri dan pemko Tanjungpinang menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian bank Riau Kepri dalam mewujudkan digitalisasi di pulau Penyengat,” ujar Ansar.
Ia berujar, perhatian dari Bank Riau Kepri sejalan dengan keinginan dirinya untuk merevitalisasi pulau Penyengat sebagai ikon pariwisata di Tanjungpinang.
Menurutnya, pulau Penyengat memiliki potensi yang sangat besar, sebab saat pemkab Bintan mempromosikan resort yang ada di Bintan beberapa waktu lalu di New York, warga negara New York tidak menanyakan objek wisata yang ada di Bintan, tetapi mereka banyak menanyakan pulau Penyengat.
Artinya, lanjut Ansar, pulau Penyengat ini memang sudah dikenal luas oleh masyarakat mancanegara. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen akan terus membenahi pulau Penyengat agar menjadi daya tarik utama bagi wisawatan domestik maupun wisatawan mancanegara.
“Dengan anggaran Rp30 miliar, tahun ini kita sudah mulai menata pulau Penyengat,” ujarnya.
Ia merincikan, anggaran Rp10 miliar bersumber dari APBN untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan penataan beberapa kawasan-kawasan kumuh. Kemudian anggaran Rp15 miliar dapat bantuan dari IDB selaku Development Bank untuk menata infrastruktur di pulau Penyengat terutama seluruh jalan.
“Jalan di pulau Penyengat kita tangani tahun ini dengan baik, kita lebarkan sehingga kalau naik becak tidak seperti naik unta di padang pasir,” ucapnya.
Selanjutnya, pemprov Kepri menganggarkan Rp5 miliar untuk merevitalisasi Masjid Raya Pulau Penyengat. Revitalisasi terlebih dahulu harus mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar, dan tim Cagar Budaya Kepri.
“Kebutuhan keseluruhan memang sekitar Rp130 miliar tetapi akan kita realisasikan secara bertahap. Termasuk nanti tugu bahasa yang akan kita lanjutkan, karena dulu ketika itu dibangun ada hal-hal tertentu sehingga tertunda,” tutur dia. (Adr)