Tolak Provokasi dan Isu SARA Guna Menjaga Kondusifitas Kamtibmas Batam, DPD II GPN Kota Batam Gelar Silaturahmi dan Diskusi
CNBKEPRI, Batam – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Kota Batam gelar kegiatan silahturahmi dan diskusi bersama masyarakat Kota Batam untuk menolak provokasi dan isu SARA dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif guna melanjutkan pembangunan nasional. Kegiatan tersebut berlangsung di PIH Hotel, Batam, pada Senin (09/10).
Kegiatan silahturahmi dan diskusi yang digelar oleh GPN Kota Batam bertemakan “Batam Damai Menuju Indonesia Emas 2045”, yang dimana acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepri, Mahbub Dariyanto, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Akademisi Universitas Ibnu Sina Batam Sumardin, Pengurus GPN Kota Batam, serta Masyarakat Batam.
Ketua Gerakan Pemuda Nusantara DPD II Kota Batam, Rizki Firmanda, melalui Ketua Panitia GPN Batam, Habibi mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan silaturahmi dan diskusi bersama masyarakat Batam dengan menyandang tema “Batam Damai Menuju Indonesia Emas 2045” yang bertujuan untuk menjaga situasi Kamtibmas Kota Batam agar selalu kondusif dan terhindar dari isu-isu SARA yang beredar di kalangan masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Batam, karena sudah banyak perubahan-perubahan yang terjadi di Kota Batam. Kami juga berharap dari kegiatan ini, masyarakat khusunya pemuda-pemudi di Batam jangan mudah terprovokasi dan terpengaruhi dengan isu-isu SARA yang kedepannya dapat merusak situasi Kamtibmas di Kota Batam,” ujar Habibi, kepada Batamxinwen.
Ia juga menambahkan, masyarakat khusunya generasi muda harus dapat bersama-sama menciptakan dan menjaga situasi Kamtibmas di Kota Batam yang kondusif.
“Kedepan generasi muda yang akan menjadi pemimpin di Kota Batam. Karena kedepan juga generasi muda yang akan memainkan perannya bagaimana untuk membangun Negara ini sehingga, pemuda-pemudi juga harus mempunyai prinsip yang kuat dan siap memimpin disaat Negara membutuhkan,” ucapnya.
Akademisi Universitas Ibnu Sina Batam, Sumardin menjelaskan, Indonesia akan mencapai masa keemasan pada tahun 2045 tepat saat usia kemerdekaan mencapai 100 tahun. Untuk menyambut usia emas tersebut, seluruh elemen bangsa, salah satunya generasi muda, memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan bangsa Indonesia menjadi lebih kuat dan maju kedepannya.
“Mari kita siapkan generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045. Kita jaga negara ini, kesatuannya, keutuhannya dan tetap negara ini harus menjadi negara yang demokratis,” ucapnya.
Lanjutnya, sebab kedepan yang menjadi pewaris bangsa ini ialah para generasi muda. Salah satu peran nyata yang dapat diberikan oleh generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah memberi inspirasi kepada generasi muda lainnya untuk dapat belajar dan berkarya sebaik mungkin dan GPN Kota Batam sudah memulai menjadi pelopor sebagai perekat Kebangsaan dan memberikan dorongan kepada teman-teman mahasiswa bahwa dipundak mereka ada tanggung jawab yang sedang menanti.
“Melalui sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan, melalui pendidikan yang tinggi, melalui perguruan tinggi, dapat lahir SDM yang memiliki cara berpikir yang inovatif, transformatif, dan mempunyai keterampilan. Ini yang kita harapkan nanti bisa melanjutkan sehingga cita-cita Indonesia Emas itu bisa tercapai.
Ia juga berharap, peran generasi muda sebagai masyarakat pun perlu diperkuat khususnya dalam menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada di Indonesia..
“Modal utama kita yang paling besar dalam membangun bangsa ini adalah persatuan. Persatuan Indonesia, keutuhan bangsa ini. Kalau ini sampai terkoyak, ini saya kira kita akan mengalami seperti berbagai negara lain yang kemudian rusak, hancur, karena ketidakharmonisan,”
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan, pentingnya peran generasi muda dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan kuat di usia emas 100 tahun nanti. Ia pun berpesan, agar peran penting ini dapat dilaksanakan dengan baik, untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Kami pemerintah saat ini hanya sampai 2024, tapi selanjutnya, akan dilanjutkan oleh generasi muda. Kita hanya memberikan semacam landasan saja untuk tahapan-tahapan berikutnya,” ucap Rudi. (*)