Wako Rahma : Usaha Budidaya Jamur Punya Peluang Bisnis Yang Cukup Besar
CNBKEPRI, Tanjungpinang – Wali Kota Tanjungpinang, Rahma membuka pelatihan Sekolah Lapang Jamur yang digagas Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, di Jalan Nangka, Kelurahan Kampung Baru, Kota Tanjungpinang, Kepri, Senin (20/6/2022).
Wali Kota Rahma mengatakan, pelatihan salah satu wujud pemerintah hadir untuk mendorong masyarakat agar bisa mengembangkan usahanya. Di sini, para peserta mendapatkan ilmu dan bisa bertanya langsung bagaimana pembudidayaan jamur tiram.
“Kami pemerintah hadir memberikan bapak ibu pertama ilmunya, kedua contoh langsung yang sudah melaksanakan budidaya jamur tiram, ketiga kuncinya di para peserta, harus semangat, harus betul-betul diwujudkan menjadi pengusaha budidaya jamur yang sukses,” ucap Rahma.
Rahma menilai, potensi produksi jamur ini punya peluang bisnis yang cukup besar. Karena peluang usaha jamur tiram masih sangat maksimal untuk diupayakan dan sangat menjanjikan.
“Kalau hari ini sudah menghasilkan jamur krispi, tentu perlu mencari peluang yang lebih besar. Asalkan, bapak ibu punya kemauan yang kuat untuk menghasilkan inovasi dalam mengembangkan usahanya,” ujarnya.
Karena, kata Rahma, ia menginginkan setiap kegiatan yang dilakukan pemko, tidak hanya membantu sebatas kegiatan saja, tetapi kita mendorong, memantau, dan membimbing agar peserta bisa menghasilkan usaha yang berkesinambungan.
Oleh karena itu, ia meminta kepada para peserta untuk betul-betul manfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya. Karena nanti, pemko akan mengevaluasi kegiatan budidaya jamur yang dilakukan para peserta.
“Saya ingin ada hasilnya, berkesinambungan. Nanti, kita evaluasi keberadaan bapak ibu, apa kemajuannya, apa kendalanya. Jadi, kita tidak hanya membantu pelatihan saja, tapi juga kita bimbing sampai produksi hingga pemasarannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri menjelaskan, pelaksanaan pelatihan sekolah lapang jamur ini dilatarbelakangi karena masih terbatasnya pengetahuan masyarakat terkait dengan budidaya jamur.
Padahal, sebenarnya budidaya jamur ini punya peluang cukup besar di sektor agribisnis. Karena, ketika masyarakat sudah bisa melakukan budidaya, tentunya akan ada hasil dan pemeliharaannya pun tidak rumit.
“Usaha budidaya jamur ini cukup menjanjikan ke depannya. Ini peluang bisnis yang sangat menguntungkan, karena proses budidayanya mudah dan cepat,” terangnya.
Yoni menyebut, pelatihan ini diikuti 20 peserta yang berasal dari empat kecamatan se- kota Tanjungpinang. Peserta ada yang pemula dan ada juga yang pernah ikut budidaya jamur. Ada juga yang sudah membudidayakan jamur, namun tidak tahu cara pemasarannya.
Peserta akan mengikuti pelatihan, mulai Senin (20/6) hingga Rabu (22/6). Selama tiga hari, peserta akan diberikan teori dan praktek budidaya jamur dan juga pembelajaran bagaimana menjadi wirausaha jamur. Dan di hari ketiga akan dilaksanakan field trip ke lokasi peserta.
“Harapan kita, setelah ini, para peserta juga bisa merekrut tenaga kerja ke depannya. Ini juga salah satu upaya kita dalam pemulihan perekonomian masyarakat di kota Tanjungpinang,” ucapnya.
Dalam pelatihan itu, peserta juga diberikan bantuan bibit jamur tiram, dedak padi, dan cincin baglog jamur. (*)